Home Mengasah Spiritual Mencerdaskan Intelektual: RAMADHAN SEBAGAI SYAHRUS SHIYAM

2012/07/28

RAMADHAN SEBAGAI SYAHRUS SHIYAM


RAMADHAN SEBAGAI SYAHRUS SHIYAM

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن، اَلَّذِيْ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرَ الصِّيَامَ لِلْمُسْلِمِيْن، وَكَتَبَ فِيْهِ الصَّوْمَ عَلَى الْمُؤْمِنِيْن، وَأَنْزَلَ فِيْهِ الْقُرْآنَ هُدًى لِلْمُتَّقِيْن، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْن، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن، أَمَّا بَعْدُ.
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kesehatan, kesempatan, dan kekuatan sehingga sampai saat ini kita masih bisa menjalankan ibadah puasa dalam keadaan sehat wal afiat. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad Saw yang telah membimbing kita ke jalan yang benar.
Baiklah, pada hari ini saya akan menyampaikan taushiyah dengan tema “Ramadhan sebagai Syahrus Shiyam”. Sebelum membahas tema ini lebih lanjut, marilah kita perhatikan firman Allah berikut ini:
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم، يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

Ayat di atas merupakan dalil diwajibkannya berpuasa kepada setiap kaum muslimin baik laki-laki maupun perempuan yang sudah baligh dan berakal sehat selama satu bulan penuh yaitu pada bulan Ramadhan. Tujuan utama dari puasa itu adalah supaya orang itu menjadi bertakwa. Dan Apabila bertakwa kepada Allah menjadi tujuan yang utama dalam melaksanakan puasa ramadhan berarti pemenangnya adalah orang yang berhasil meningkatkan mutu ketakwaannya selepas bulan yang suci ini. Tentu sangat ironis, jika seorang yang berpuasa di bulan ramadhan justru lebih jauh dari Allah pada bulan-bulan yang berikutnya. Bahkan merupakan kesalahan yang besar bila seorang yang berpuasa mau menahan diri dari hawa nafsu dan syahwat hanya  dalam bulan suci ramadhan dan tak lebih dari itu. Semestinya, fenomena rasa antusias yang sedemikain tinggi untuk melaksanakan ibadah dan menjauhi kemaksiatan dalam bulan suci ramadhan bisa ditularkan pada bulan-bulan berikutnya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia dan penuh hikmah. Bulan suci yang penuh barokah, rahmat dan maghfirah. Bulan penuh kebaikan, pemberian, dan karunia.
Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya merupakan ampunan, dan akhirnya ialah kebebasan dari api neraka. Sebagaimana sabda Nabi:
رَمَضَانُ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ وَوَسْطُهُ مَغْفِرَةٌ وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ
“Ramadhan awalnya itu adalah rahmat, pertengahannya merupakan ampunan, dan akhirnya ialah pembebasan dari api neraka.”
Selain itu, pada bulan ini, pintu-pintu surga dibuka karena banyak amal-amal shalih dan pendorong bagi orang-orang yang beramal, dan pintu-pintu neraka ditutup karena sedikitnya maksiat dari orang yang beriman, dan syetan-syetan dibelenggu sehingga mereka tidak bisa mengganggu manusia seperti yang biaasa mereka lakukan di bulan yang lain. Sebagaimana sabda Nabi:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِدَتِ الشَيَاطِيْنُ
"Apabila tiba bulan Ramadhan, dibuka pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka, serta para syetan dibelenggu."

            Bulan Ramadhan sebagai syahrus shiyam (bulan puasa) memiliki berbagai macam keutamaan dan keistimewaan. Di antaranya ialah pada bulan ini Allah memberikan 5 hal kepada kita sebagai umat Nabi Muhammad yang tidak pernah diberikan kepada umat-umat terdahulu, sebagaimana Sabda Nabi yang artinya: “Umatku telah diberi lima perkara, yang belum pernah diberikan kepada umat sebelumnya. Yaitu:
1.      Apabila malam pertama bulan Ramadhan, maka Allah melihat mereka dengan rahmat, dan barang siapa dilihat oleh Allah dengan rahmat, maka tidak akan disiksa selama-lamanya.
2.      Allah memerintahkan kepada para malaikat supaya memintakan ampun untuk mereka.
3.      Mulut orang yang puasa di sisi Allah lebih harum dari pada minyak kasturi.
4.      Allah berfirman kepada syurga: berhiaslah kamu! Dan Allah berfirman juga, “untung sekali bagi para hambaku yang beriman, mereka adalah kekasihKu.
5.      Allah memberi ampun kepada mereka semua.

 Puasa adalah salah satu rukun dari rukun-rukun Islam. Sehingga tidak sepatutnya seorang muslim melalaikan apalagi meninggalkannya. Puasa juga mengandung sekian keutamaan bagi siapa yang melaksanakannya dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw. Dia juga seharusnya teliti dalam meneladani syarat-syarat dan adab-adabnya. Di antara keutamaan puasa adalah:
a.      Sebagai sebab diampuninya dosa yang telah lalu
Hal ini sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah Saw: “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan kerana iman dan mengharap pahala hanya dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
b.      Puasa membentengi pelakunya dari Neraka
Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya puasa sebagai benteng, dengannya seorang hamba dapat membentengi dirinya dari neraka. Dia (puasa itu) untukku dan Aku yang akan membalasnya.” (HR. Ahmad)
c.       Puasa menghantar pelakunya ke dalam Syurga
Shahabat Abu Umamah RA bertanya kepada Rasulullah Saw: “Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang dengan amalan tersebut aku dapat masuk surga!” Beliau ` bersabda: “Wajib bagimu untuk berpuasa, (kerena) tidak ada yang sebanding dengannya.” (HR. Nasa`i, Ibnu Hibban dan Hakim)
d.      Orang yang berpuasa akan mendapat pahala dari Allah Swt tanpa hisab
Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah Ra, ia berkata: “Rasulullah Saw bersabda: “Setiap amalan Bani Adam dilipatgandakan. Satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kali kebaikan sampai dengan tujuh ratus kali lipat. Allah Swt berfirman: “Kecuali puasa. Maka sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.
e.       Orang yang berpuasa akan mendapat dua kebahagiaan yaitu bahagia ketika berbuka dan ketika bertemu Allah di akhirat
Sebagaimana sabda Nabi: “Dan bagi orang yang puasa ada dua kebahagiaan yaitu ketika berbuka dan bertemu Rabbnya.”
f.       Bau mulut orang yang berpuasa lebih baik bagi Allah Swt daripada aroma kasturi.
Seperti Sabda Nabi: “Dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih baik di sisi Allah daripada aroma kasturi.”
g.      Pintu syurga “Ar Rayyan” dikhususkan bagi orang-orang yang berpuasa.
Termasuk salah satu keutamaan puasa Ramadhan, Allah Swt jadikan bagi mereka yang berpuasa pintu khusus untuk mereka di syurga yang diberi nama Ar -Rayyan. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah Saw dalam hadits yang diriwayatkan dari shahabat Sahl bin Sa’d Ra, beliau ` bersabda: “Sesungguhnya di syurga ada sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan. Pada hari kiamat kelak orang-orang yang berpuasa akan memasuki syurga melalui pintu ini. Tidak seorang pun selain mereka masuk melalui pintu ini. Dikatakan (kepada mereka): ‘Di mana orang-orang yang berpuasa?’, maka mereka bangkit (dan masuk). Tidak seorang pun selain mereka masuk melalui pintu ini. Ketika mereka telah memasukinya, ditutuplah pintu tersebut, maka tidak seorang pun dapat memasukinya.” (HR. Bukhari Muslim)

Marilah bulan Ramadhan yang penuh hikmah dan keutamaan ini kita manfaatkan sebaik mungkin untuk memperbanyak ibadah kepada Allah Swt, seperti shalat Tarawih, shalat witir, tadarrus, dan lain sebagainya. Terlebih lagi pada sepuluh terakhir di bulan Ramadhan yang di dalamnya terdapat malam LAILATUL QADAR, yaitu suatu malam yang lebih baik dari 1.000 bulan, apabila kita beribadah pada malam itu, maka pahalanya lebih besar dari pada kita beribadah selama 1.000 bulan atau lebih dari 83 tahun di hari atau malam yang lain. Dan yang terutama sekali adalah marilah kita berusaha untuk menjaga puasa kita agar tidak ada yang bolong. Kita juga harus berusaha untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa kita seperti berdusta, menggosip, mengadu domba, dan sebagainya.

Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan, terima kasih atas segala perhatian, semoga ada manfaatnya bagi kita semua, Amien Ya Rabbal ‘Alamin.
وَبِاللهِ التَّوْفِيْق وَالْهِدَايَة وَالسَلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرْكَاتُه

No comments:

Post a Comment