بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين، والصلاة
والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين، سيدنا محمد المبعوث رحمة للعالمين، وعلى آله
وصحبه أجمعين، أما بعد.
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT
yang tidak henti-hentinya mencurahkan nikmat-Nya kepada kita semua terutama
nikmat Iman dan Islam, sehingga sampai detik ini kita masih menjadi seorang
muslim yang beriman. Shalawat dan salam semoga tercurahkan selalu atas
junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW yang segala tingkah laku dan
kepribadiannya menjadi suri tauladan bagi seluruh umat Islam.
Baiklah
hadirin dan hadirat yang berbahagia, pada kesempatan ini kami akan membahas
sebuah tema menarik dengan judul Membentuk Kepribadian Muslim. Namun
sebelumnya marilah kita simak dengan khusyu' lantunan ayat suci Al-Qur’an yang
akan dibacakan oleh teman kami berikut ini:
$pkr'¯»t z`Ï%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7ÉftGó$# ¬! ÉAqߧ=Ï9ur #sÎ) öNä.$tãy $yJÏ9 öNà6Íøtä ( (#þqßJn=ôã$#ur cr& ©!$# ãAqçts ú÷üt/ ÏäöyJø9$# ¾ÏmÎ7ù=s%ur ÿ¼çm¯Rr&ur Ïmøs9Î) crç|³øtéB ÇËÍÈ (#qà)¨?$#ur ZpuZ÷FÏù w ¨ûtùÅÁè? tûïÏ%©!$# (#qßJn=sß öNä3YÏB Zp¢¹!%s{ ( (#þqßJn=÷æ$#ur cr& ©!$# ßÏx© É>$s)Ïèø9$# ÇËÎÈ
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah
seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang
memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa Sesungguhnya Allah membatasi
antara manusia dan hatinya dan Sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan
dikumpulkan. Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa
orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan ketahuilah bahwa Allah Amat
keras siksaan-Nya." (QS. Al-Anfal: 24-25).
Ikhwanul Muslimin Rahimakumullah
Dari ayat di atas kita dapat mengetahui bahwa
di antara kepribadian-kepribadian seorang muslim adalah memenuhi seruan Allah
dan Rasul-Nya. Untuk memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya ini dapat dilakukan
dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan berusaha menjauhi segala larangan-Nya.
Perintah Allah itu tidak hanya terbatas pada
ibadah-ibadah ritual seperti shalat, puasa, haji, dan zakat. Tetapi mencakup
seluruh aspek kehidupan manusia. Tata cara mereka bergaul, bermuamalah,
berkomunikasi antar sesama dan lain sebagainya.
Salah satu perintah Allah adalah bergaul dengan
sesama manusia dengan akhlak yang terpuji. Misalnya berkata jujur, menepati
janji, saling memaafkan bila ada kesalahan, rendah hati terhadap sesama, peduli
terhadap penderitaan orang lain, saling tolong menolong, menghormati yang lebih
tua dan menyayangi yang lebih muda, bertutur kata yang halus dan lemah lembut,
dan lain sebagainya.
Sebagai seorang muslim, kita harus bisa
menyeimbangkan antara kesalehan ritual kita dengan kesalehan sosial. Kesalehan
ritual yang dimaksudkan di sini adalah ibadah-ibadah yang langsung berhubungan
dengan Allah seperti shalat, puasa, haji dan sebagainya. Sedangkan kesalehan
sosial mencakup segala aspek kehidupan kita, yaitu tata cara kita bermuamalah
dengan sesama manusia. Seperti berkata jujur, saling menghormati, suka
memaafkan kesalahan orang lain, menepati janji, menyelesaikan permasalahan
secara bijak, saling mengingatkan bila terjadi kesalahan, dan saling membantu
dalam setiap kesulitan.
Apabila kepribadian-kepribadian seperti ini
melekat pada diri setiap muslim khususnya anak-anak muda, maka tauran antar
siswa tidak akan pernah terjadi, kerusakan akibat demo mahasiswa dapat
dihindari, permusuhan antar kelompok tak mungkin terjadi. Hidup kita akan
terasa aman dan harmonis, tidak ada perkelahian, tidak ada permusuhan, tidak
ada rasa iri dan dengki, tidak ada yang perasaan sombong dan membanggakan diri,
tidak ada pihak yang merasa dizhalimi, tidak akan ada teman yang merasa minder.
Semua orang akan hidup rukun dan bahagia, saling mengasihi dan menyayangi,
serta peduli terhadap sesama.
Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Alangkah indahnya hidup ini bila
kepribadian-kepribadian di atas dapat tertanam dalam jiwa setiap kaum muslimin.
Dan memang sepatutnya, kita sebagai seorang muslim, harus memiliki sifat-sifat
atau kepribadian-kepribadian seperti itu. Betapa malunya kita, mengaku diri
muslim, tetapi tidak memiliki sedikitpun kepribadian sebagai seorang muslim. Seorang
muslim itu tidak hanya taat dalam beribadah tapi juga dapat mengaplikasikan
nilai-nilai ibadahnya dalam kehidupannya sehari-hari. Ia harus bisa menjadi
tauladan bagi orang-orang non muslim dalam setiap tutur kata dan tingkah
lakunya.
Akan tetapi, Kenyataan yang terjadi saat ini adalah
sebaliknya. Kita yang seharusnya menjadi tauladan bagi orang-orang non muslim,
malah senang mencontoh perilaku-perilaku orang-orang barat yang jauh menyimpang
dari norma-norma agama kita. Banyak orang
yang mengaku dirinya muslim, tapi tidak pernah mengerjakan shalat; banyak yang
mengaku dirinya muslim, tapi selalu berbuat maksiat, minum-minuman keras,
mabuk-mabukan, berjudi, mengkonsumsi narkoba, dan sebagainya; ada juga yang
mengaku dirinya muslim tetapi selalu menyakiti orang lain, menggunjing
saudaranya sesama muslim, mengadu domba temannya, mencaci maki orang lain,
berkelahi, tauran, saling menjatuhkan dan senang memutuskan tali persaudaraan.
Inilah
mungkin yang sering disebut dengan Islam KTP. Hanya agamanya saja yang Islam
tetapi perbuatannya jauh melanggar aturan-aturan dalam agama Islam. Orang-orang
seperti ini mungkin masih bisa disebut seorang muslim, tapi tidak bisa
dikatakan berkepribadian muslim. Karena yang dikatakan muslim itu adalah
apabila muslim yang lain merasa aman dari perkataan dan tingkah lakunya.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadits:
المسلم من سلم المسلم من لسانه ويده.
"Seseorang itu dapat dikatakan muslim
apabila muslim yang lain dapat selamat dari lisan dan tangannya."
Hadirin dan Hadirat yang Berbahagia
Di
dalam ayat ke-25 dari surat Al-Anfal yang sudah dibacakan di muka tadi, kita
diperintahkan untuk memelihara diri kita dari azab Allah SWT yang tidak khusus
menimpa orang-orang yang zalim saja tetapi orang yang ta'atpun ikut merasakan
efeknya. Ayat ini dengan ayat sebelumnya saling terkait, tidak bisa dipisahkan
antara yang satu dengan yang lainnya. Di dalam ayat ke-24 kita diperintahkan
untuk memenuhi seruan Allah. Kemudian di ayat berikutnya kita diperintahkan
untuk memelihara diri dari azab Allah yang dapat menimpa semua orang baik orang
zalim maupun orang yang bertakwa.
Ini
berarti bahwa bila kita sudah mampu memenuhi seruan Allah, mampu menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka kita diperintahkan untuk mengajak
orang-orang di sekitar kita untuk ikut memenuhi seruan Allah, supaya kita terhindar
dari azab Allah. Karena satu yang makan nangka semua kena getahnya, satu yang
melakukan kemunkaran dapat menyebabkan satu kampung bisa terkena azabnya.
Oleh
karena itu, marilah kita berusaha semampu kita untuk memenuhi seruan Allah dan
juga mengajak orang-orang terdekat kita untuk ikut memenuhi seruan Allah supaya
kita dapat terhindar dari azab Allah SWT.
Inilah
di antara kepribadian-kepribadian seorang muslim. Dia tidak hanya mementingkan
dirinya sendiri dalam berbuat ta'at kepada Allah tapi senantiasa juga berusaha
mengajak orang lain untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seorang muslim
tidak boleh egois, tidak boleh hanya mementingkan diri sendiri baik di dalam
beribadah kepada Allah maupun dalam bermuamalah dengan sesama manusia.
Ikhwanul
Mu'minin Rahimakumullah
Setelah
memenuhi dua tugas pokok di atas, maka sebagai seorang muslim, kita harus
berusaha untuk istiqomah dalam melakukan ibadah kepada Allah. Di samping itu,
kita harus bisa bersabar dalam memenuhi
seruan Allah dan kita juga harus bersabar untuk mengajak orang lain dalam
mendekatkan diri kepada Allah. Apabila semua hal itu sudah kita lakukan
semaksimal mungkin, maka kita harus yakin bahwa Allah akan memberikan ganjaran
yang sesuai dengan jerih payah kita. Kita harus ingat bahwa janji Allah itu
adalah benar. Jangan sampai orang-orang yang tidak menyakini kebenaran
ayat-ayat Allah itu membuat kita menjadi resah dan gelisah. Mengendurkan
semangat kita untuk beribadah kepada Allah, atau menimbulkan keraguan kita
terhadap kebenaran janji Allah. Hal ini sudah ditegaskan oleh Allah SWT dalam
surat Ar-Ruum ayat 60 berikut ini:
÷É9ô¹$$sù ¨bÎ) yôãur «!$# ?Yym ( wur ¨Z¤ÿÏtGó¡o tûïÏ%©!$# w cqãYÏ%qã ÇÏÉÈ
"Dan
bersabarlah kamu, Sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah
orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan
kamu."
Hadirin Yang Berbahagia
Demikianlah beberapa
kepribadian-kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Secara singkat
dapat dijelaskan bahwa sebagai seorang muslim kita harus bisa menyeimbangkan
antara ibadah dan muamalah. Yaitu hubungan kita dengan Allah dan hubungan kita
dengan sesama manusia.
Untuk membentuk
kepribadian muslim yang sejati maka kita harus mampu mensinergikan antara
ibadah dan muamalah, antara hubungan vertikal kita kepada Allah dan hubungan
horizontal kita dengan sesama manusia. Antara kesalehan ritual dengan kesalehan
sosial.
Mungkin hanya ini yang
dapat kami sampaikan, terima kasih atas segala perhatiannya, kurang dan
lebihnya mohon dimaafkan, dan semoga apa yang kami sampaikan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amien Ya Rabbal 'Alamin.
وبالله التوفيق والهداية والسلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
No comments:
Post a Comment