Home Mengasah Spiritual Mencerdaskan Intelektual: SHALAT TAHAJJUD

2011/10/10

SHALAT TAHAJJUD


SHALAT TAHAJJUD SEBAGAI SARANA MEDITASI YANG PALING EFEKTIF

(Oleh: Zulkifli, S.Pd.I)

  1. PENDAHULUAN
Shalat Tahajjud adalah salah satu shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari. Shalat Tahajjud memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan shalat-shalat malam yang lain, karena shalat Tahajjud itu hanya boleh dikerjakan setelah tidur. Bila seseorang mengerjakan shalat malam tetapi dia belum sempat tidur, maka shalat yang dikerjakan itu tidak termasuk shalat Tahajjud.
Shalat Tahajjud adalah shalat yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini menimbulkan perbedaan interpretasi di kalangan ulama’. Ada yang mengganggap shalat Tahajjud itu sunnah mu’akkad. Ada yang mengatakan shalat tahajjud itu hanya diwajibkan bagi pribadi Nabi SAW sedangkan untuk ummatnya hanya disunnahkan.
Shalat Tahajjud merupakan bagian dari suatu bentuk ketaatan yang agung, yaitu suatu upaya untuk ber-taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT, rabb semesta alam. Shalat Tahajjud menyimpan kenikmatan dan kelezatan yang tidak ada seorang pun yang dapat merasakannya, melainkan mereka yang berdiri untuk shalat dan bermunajat kepada Allah SWT. Shalat tahajjud merupakan suatu bentuk jihad yang mendatangkan pahala dan ridha Allah Azza wa Jalla. Ringkasnya shalat Tahajjud mengandung ganjaran dan manfaat yang besar.
Karenanya Rasulullah SAW bergegas dan terus-menerus melaksanakan shalat tahajjud hingga kaki beliau bengkak. Demikian pula para sahabat RA yang selalu ingat untuk bangkit dari tidurnya guna melaksanakan shalat tahajjud disertai keluarga mereka. Para salaf pun turut meneladai sunnah yang istimewa ini, termasuk juga para imam kamu muslimin.
Shalat Tahajjud memiliki banyak keistimewaan, fadhilah dan faidah yang besar. Kalau diperhatikan bahwa di dalam al-qur’an hanya shalat tahajjud yang diperintahkan secara langsung Sebagaimana firman Allah di dalam surat al-Isra’ ayat 79 yang artinya:
“Dan pada sebagian malam shalat Tahajjudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu”.
Sedangkan shalat-shalat sunnah lainnya tidak dijelaskan di dalam al-Qur’an, namun anjuran untuk mengerjakan shalat-shalat sunnah hanya terdapat di dalam hadits-hadits Nabi SAW. Tidak ada ayat yang mengatakan shalat Dhuhalah kalian! tidak ada ayat yang menyebutkan shalat Istikharahlah kalian! Shalat Witirlah kalian! Dan sebagainya.
Rasulullah SAW tidak pernah sekalipun meninggalkan shalat tahajjud. Shalat tahajjud adalah salah satu ibadah yang paling disukai oleh Nabi SAW. Biasanya dalam shalat tahajjud, beliau memperpanjang berdirinya dengan membaca ratusan ayat al-Qur’an bahkan beliau sering membaca beberapa surat yang panjang-panjang (sab’ut thiwal).
Nabi SAW biasanya mengerjakan shalat tahajjud 2 sampai 8 raka’at dan diakhiri dengan shalat witir 1 atau 3 raka’at.
Bagi orang yang mengerjakan shalat tahajjud tidak hanya akan mendapatkan tempat (maqam) yang terpuji di sisi Allah SWT. Tetapi juga akan mendapatkan ketenangan jiwa, kejernihan pikiran, terbebas dari berbagai macam penyakit, menghilangkan stres, depresi, rasa putus asa, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, di dalam makalah ini penulis mengambil tema tentang Shalat Tahajjud Sebagai Sarana Meditasi Yang Paling Efektif.

  1. HUKUM MENGERJAKAN SHALAT TAHAJJUD
Para ulama’ bersepakat bahwa hukum shalat Tahajjud adalah sunnah mu’akkad berdasarkan kitabullah dan sunnah Rasulullah SAW serta ijma’ umat islam.
Dari A’isyah RA bahwa pada suatu malam Rasulullah SAW mengerjakan shalat di masjid, kemudian orang-orang pun ikut shalat bersama beliau, dan kabilah-kabilah pun ikut shalat bersama beliau hingga bertambah banyaklah orang-orang yang ikut shalat. Kemudian pada malam ketiga atau keempat, orang-orang berkumpul untuk mengerjakan shalat bersama rasulullah SAW akan tetapi beliau tidak datang kepada mereka. Dan di pagi harinya beliau bersabda “Aku telah melihat apa yang kalian kerjakan dan tidak ada sesuatu pun yang menghalangiku untuk shalat bersama kalian, hanya saja aku khawatir shalat ini akan diwajibkan kepada kalian. (HR. Bukhari)
Dari keterangan hadits di atas dapat diketahui bahwa hukum mengerjakan shalat Tahajjud itu sunnah bukan wajib.
Namun, terdapat perbedaan interpretasi di kalangan para ulama dalam menafsirkan ayat ke-79 dari surat Al-Isra’ yang artinya:
“Dan pada sebagian malam shalat Tahajjudlah kamu sebagai ibadah tambahan bagimu”
Di dalam tafsir munir jilid 15 halaman 211 dijelaskan bahwa shalat tahajjud itu diwajibkan kepada nabi SAW sebagai khususiyatnya. Ini adalah pendapat jumhur ulama’. Jadi makna “naafilatan” di dalam ayat tersebut bukan sunnah. Akan tetapi maknanya adalah tambahan kefardhuan bagi nabi sendiri bukan untuk umat beliau.
Ada juga yang berpendapat bahwa shalat Tahajjud itu hukumnya wajib bagi Nabi Muhammad SAW dan bagi umatnya, akan tetapi hukum fardhu ini dinasakh dengan diwajibkannya shalat fardhu lima waktu pada malam mi’raj.

  1. TATA CARA MENGERJAKAN SHALAT TAHAJJUD
Tata cara mengerjakan shalat Tahajjud sama seperti shalat-shalat sunnah lainnya. Akan tetapi yang membedakan shalat Tahajjud dengan shalat-shalat sunnah lainnya adalah waktu mengerjakannya yaitu hanya boleh dikerjakan pada malam hari setelah bangun dari tidur.
Adapun jumlah raka’at shalat Tahajjud boleh 2, 4, 6, atau 8 sesuai dengan kemampuan orang yang mengerjakannya. Akan tetapi yang paling afdhal (utama) adalah 8 raka’at shalat tahajjud dan diakhiri dengan shalat witir 3 raka’at, karena Nabi SAW biasanya mengerjakan shalat malam dengan 11 atau 13 raka’at. 2 raka’at shalat Iftitah, 8 raka’at shalat Tahajjud dan 1 atau 3 raka’at shalat Witir.
Waktu untuk melaksanakan shalat Tahajjud ditetapkan sejak waktu Isya’ hingga waktu Subuh (sepanjang malam). Meskipun demikian, ada waktu-waktu yang utama, yaitu :
1.      Sangat utama : 1/3 malam pertama ( Ba’da Isya – 22.00 )
2.      Lebih utama : 1/3 malam kedua ( pukul 22.00 – 01.00 )
3.      Paling utama : 1/3 malam terakhir ( pukul 01.00 – Subuh )
Nabi SAW bersabda: “Pada tiap malam Tuhan kami Tabaraka wa Ta’ala turun ( ke langit dunia ) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Ia berfirman: “Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Aku perkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaanya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia.” (HR Bukhari dan Muslim)

  1. FADHILAH DAN FAIDAH SHALAT TAHAJJUD
Allah SWT telah menjelaskan besarnya pahala shalat tahajjud dalam beberapa ayat di dalam al-Qur’an. Rasulullah SAW juga menjelaskanbnya dalam beberapa haditsnya.
Berikut ini akan disebutkan beberapa ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang fadhilah (keutamaan) shalat tahajjud, di antaranya ialah firman Allah SWT yang artinya:
“Dan pada sebagian malam hari bershalat Tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Rabbmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’ : 79)
Di ayat lain juga dijelaskan : “Dan sebutlah nama Rabbmu pada (waktu) pagi dan petang, dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.” (QS. Al-Insaan: 25-26)
Allah juga memuji hamba-hamba-Nya yang shalih yang melaksanakan shalat Tahajjud terus-menerus. Sebagaimana Firman-Nya:
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzaariyaat : 17-18)
Di ayat lain juga disebutkan:
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya sedang mereka berdo’a kepada Rabbnya dengan rasa takut dan harap dan mereka menafkahkan sebagian rizki yang kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka (yaitu bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah: 16-17).
Adapun hadits-hadits yang menjelaskan tentang shalat tahajjud antara lain:
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam (tahajjud). (HR. Muslim)
Diriwayatkan dari Abu Sa’id bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang bangun di malam hari lalu membangunkan keluarganya (istrinya), kemudian keduanya shalat dua raka’at, maka keduanya akan dicatat termasuk orang-orang yang selalu berzikir.” (HR. Abu Daud)
Selain beberapa ayat dan hadits di atas, fadhilah shalat Tahajjud juga dijelaskan di dalam beberapa atsar, di antaranya:
Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, “Manusia jadi mulia karena shalatnya di malam hari, yang menjadikannya kaya dan tidak butuh dengan apa-apa yang ada di tangan manusia.”
Seseorang bertanya kepada al-Hasan: “Mengapa para ahli shalat tahajjud itu wajahnya terlihat indah”; ia pun menjawab: “Sebab mereka senantiasa bercengkrama dengan Allah hingga Allah memberikan cahaya-Nya.”
Tentang fadhilah shalat Tahajjud ini, diterangkan juga di dalam kitab Durratun Naashihiin bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa mengerjakan shalat Tahajjud dengan sebaik-baiknya, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Adapun lima keutamaan di dunia itu, ialah:
1.      Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2.      Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya.
3.      Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh
semua manusia.
4.      Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5.      Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
Sedangkan yang empat keutamaan di akhirat, yaitu :
1.      Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2.      Akan mendapat keringanan ketika dihisab.
3.      Ketika menyeberangi jembatan Shirathal Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4.      Catatan amalnya diberikan di tangan kanan.
Inilah beberapa fadhilah (keutamaan) shalat Tahajjud. Adapun faidahnya antara lain:
Pertama, seseorang yang senantiasa mengerjakan shalat tahajjud untuk Allah, maka ia akan dimudahkan untuk bangun pada hari ketika manusia berdiri untuk rabb semesta alam.
Kedua, seseorang yang banyak mengerjakan shalat tahajjud di dunia dari kalangan laki-laki, maka Allah akan menggantikan shalatnya tersebut dengan banyaknya pasangan dari para bidadari, dan setiap balasan akan sesuai dengan amalan.
Ketiga, sehat jasmani. Apabila seseorang itu senantiasa shalat malam, maka Allah akan meliputi wajahnya dengan kecantikan, keelokan, dan cahaya.
Keempat, bahwasanya taufiq dan petunjuk manusia kepada kebaikan akan diberikan kepada manusia jika ia melaksanakan hak-hak Rabbnya, sehingga Allah akan menunjukkan kepadanya jalan-jalan kebaikan tanpa ia sadari sebelumnya.
Kelima, ini adalah faidah yang paling agung dari pada faidah-faidah yang lain, yaitu melihat Allah. Apabila seorang hamba mengetahui bahwa ia tidak akan melihat Rabbnya di hari kiamat kelak niscaya ia akan merana.

  1. BERMEDITASI DENGAN SHALAT TAHAJJUD
Meditasi, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pemusatan pikiran untuk mencapai sesuatu. Meditasi sering dilakukan oleh seseorang untuk menenangkan pikiran, menentramkan jiwa, dan terbebas dari berbagai masalah hidup. Seseorang yang punya banyak masalah sering menyendiri, duduk termenung di tempat yang sunyi, memusatkan pikiran dan melakukan meditasi.
Ada berbagai cara yang dilakukan oleh seseorang dalam bermeditasi, ada yang hanya duduk santai sendirian di dalam kamar, ada yang berendam di kamar mandi, ada yang bertapa di dalam goa, bahkan ada yang sengaja pergi ke hutan atau tempat yang sepi hanya untuk bermeditasi atau menenangkan pikirannya. Dan cara meditasi yang paling populer dewasa ini adalah dengan melakukan senam Yoga.
Cara-cara bermeditasi seperti disebutkan di atas memang dapat memberikan ketenangan bagi orang yang melakukannya. Akan tetapi, semua cara itu bagi seorang muslim hanya membuang-buang waktu. Karena setiap detik, bahkan setiap hembusan nafas seorang muslim itu, akan dipertanggung jawabkan. Segala perkataan dan perbuatannya harus bernilai ibadah. Oleh karena itu, ada satu cara –menurut penulis- yang paling efektif bagi seorang muslim dalam bermeditasi, yaitu dengan mengerjakan shalat Tahajjud di tengah malam di saat orang-orang sedang tidur terlelap.
Banyak orang yang menganggap bahwa shalat Tahajjud hanyalah merupakan sebuah wujud keta'atan seorang hamba kepada sang Pencipta, hanya sebagai ibadah tambahan, atau sekedar untuk menjalankan sunnah Nabi SAW. Padahal jika diamalkan secara kontinyu dan dengan hati yang khusyu' ternyata shalat Tahajjud, bisa memperbaiki tingkat moral seseorang. Dengan shalat yang benar, dijalani tulus dan pasrah, serta rutin akan membuat fisik maupun psikis seseorang sehat. Ketenangan hati, pikiran, dan ketentraman jiwa akan menjadi status dasar mereka yang rajin shalat Tahajjud. Orang bisa berpikir logis, matang, dan benar-benar masuk akal. Shalat Tahajjud juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Shalat Tahajjud memiliki kandungan Aspek meditasi dan relaksasi yang cukup besar, dan memiliki pengaruh terhadap kejiwaan yang dapat digunakan sebagai strategi penanggulangan adaptif pereda stres. Sebagaimana juga dijelaskan Dr. M. Sholeh bahwa stres punya pengaruh yang besar terhadap ketahanan tubuh seseorang. Dan stres, baik fisik maupun psikis menyebabkan terjadinya pengeluaran cairan tubuh (hormon) cukup banyak dan penguapan dari tubuh yang lebih cepat.
Rasulullah SAW pernah bersabda: “Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri kepada Allah SWT, penghapus dosa dan pengusir penyakit dari dalam tubuh”. (HR at-Tirmidzi).
Bangun dari kondisi tidur, kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dengan berwudhu’, lalu mempersiapkan diri melakukan aktifitas shalat untuk menghadap Allah Sang Pencipta, akan menenangkan hati dari segala kegundahan dan kegelisahan hidup yang dialami.
Bangun malam dapat menjadikan tubuh bugar dan bersemangat, serta terhindar dari penyakit punggung pada usia tua. Dalam salah satu penelitian medis terbukti bahwa orang-orang tua yang terbiasa shalat malam pada bulan Ramadhan relatif lebih aman dari serangan penyakit pada tulang punggung dari pada orang-orang tua yang tidak shalat malam.
Jadi, shalat Tahajjud merupakan sarana meditasi yang paling efektif bagi umat Islam, selain mendapatkan tempat (maqam) terpuji di sisi Allah SWT, shalat Tahajjud yang dikerjakan dengan penuh kesungguhan, khusyu', tepat, ikhlas dan kontinyu diyakini dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif, respons emosi positif (positive thinking), dapat menghindarkan reaksi stres, menenangkan pikiran, menentramkan jiwa, dan dapat mengefektifkan kemampuan individu dalam menanggulangi permasalahan hidupnya.

  1. TIPS-TIPS SUPAYA ORANG BISA ISTIQAMAH MENGERJAKAN SHALAT TAHAJJUD
Shalat tahajjud merupakan perkara yang sangat sulit kecuali bagi orang-orang yang dimudahkan oleh Allah SWT. Akan tetapi ada beberapa tips yang dapat memudahkan seseorang untuk bangun malam dan istiqamah dalam mengerjakan shalat tahajjud. Tips-tips yang dimaksudkan antara lain:
1.      Meninggalkan dosa dan perbuatan maksiat
Dengan meninggalkan dosa dan perbuatan maksiat hati seseorang akan menjadi lebih bersih sehingga ia akan lebih cepat menerima rahmat dan akan dimudahkan semua urusannya. Seorang laki-laki berkata kepada al-Hasan, "Wahai Abu Sa'id, sungguh aku telah tidur dalam keadaan sehat kemudian aku ingin sekali untuk bangun malam bahkan aku telah mempersiapkan air wudhu'ku, lalu mengapa aku tidak bisa bangun?" Al-Hasan berkata: "Dosa-dosamulah yang menghalangimu.
2.      Tidur beberapa menit pada siang hari
Nabi SAW menganjurkan suatu tips yang dapat membantu dan memberi semangat untuk istiqomah dalam melaksanakan shalat Tahajjud yaitu dengan tidur beberapa menit di siang hari. Sebab, kesibukan di siang hari yang melalaikan dari tidur siang akan melemahkan badan sehingga kita perlu tidur lebih panjang di malam hari. Sebagaimana sabda Beliau: "Makan sahurlah untuk membantu kalian puasa di siang hari dan tidurlah di siang hari supaya kalian bangun di malam hari." (HR. Ibnu Majah)
3.      Tidak terlalu kenyang pada malam hari
Orang yang tidur dalam keadaan kenyang, maka tidurnya akan pulas, sehingga dia akan kesulitan untuk bangun di tengah malam untuk melaksanakan shalat Tahajjud. Oleh sebeb itu, untuk memudahkan seseorang dalam mengerjakan shalat Tahajjud salah satu tipsnya adalah dengan tidak terlalu kenyang pada malam hari ketika hendak tidur.
4.      Berdzikir dan berdo’a sebelum tidur
Sebelum tidur, dianjurkan membaca do'a dulu, berdzikir dan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an karena itu dapat menambah kedekatan hubungannya dengan Allah SWT. Kalau seseorang sudah dekat dengan Allah, maka Allah akan mempermudah semua urusannya terutama dalam beribadah kepadanya.
5.      Tidur dengan posisi miring ke kanan
Seorang mudslim disunnahkan untuk tidur dengan posisi tubuh miring ke kanan. Ibnul Qayyim menjelaskan tentang sebab disyari'atkannya tidur miring ke posisi kanan. Beliau berkata, tidur dengan posisi miring ke kanan adalah salah satu cara untuk dapat bangun malam, dikarenakan hati lebih senang jika tidur dengan posisi miring ke kiri. Apabila seseorang tidur dengan posisi miring ke kiri, maka ia akan terlelap karena ia benar-benar dalam keadaan santai. Akan tetapi jika ia tertidur dengan posisi miring ke kanan, maka ia akan gelisah sehingga ia tidak bisa lelap tidur dan akan memaksanya untuk bangun. Karena itu, para dokter menganjurkan untuk tidur dengan posisi miring ke kiri karena dengan demikian seseorang dapat tidur atau istirahat dengan baik, akan tetapi para ahli syari'at menganjurkan untuk tidur dengan posisi miring ke kanan agar tidak terlalu lelap dalam tidurnya sehingga dapat melalaikannya dari shalat malam, maka tidur dengan posisi miring ke kanan adalah lebih bermanfaat bagi hati dan tidur dengan posisi miring ke kiri lebih bermanfaat untuk jasmani."
6.      Mengetahui keutamaan shalat Tahajjud
Dengan mengetahui keutamaan-keutamaan shalat Tahajjud maka seseorang akan lebih bersemangat untuk mengerjakannya. Sama halnya dengan seorang pegawai, bila ia mengetahui gaji pekerjaan yang akan ia kerjakan itu besar maka ia akan tertarik dan bersemangat untuk melaksanakan pekerjaan itu.
7.      Cinta kepada Allah dan kuatnya iman
Ini adalah tips yang paling mulia. Karena dengan cinta kepada Allah dan iman yang kuat, seseorang akan merasa senang untuk mengerjakan segala perintah-Nya termasuk untuk shalat Tahajjud bahkan ia akan selalu merindukan shalat Tahajjud itu, karena dengan shalat Tahajjud ia dapat bercengkrama dengan Allah SWT, Dzat yang selalu dirindukannya. Sebagai analogi, bila seorang laki-laki cinta pada seorang perempuan dan ia sangat yakin bahwa perempuan itu amat baik dan cocok untuknya, maka laki-laki itu pasti senang meluangkan waktunya untuk menemani perempuan yang dicintainya itu, bahkan ia akan selalu merindukan saat-saat bertemu dengannya.

  1. KESIMPULAN
Shalat Tahajjud adalah salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT. Shalat Tahajjud memiliki keunikan tersendiri yang tidak terdapat dalam ibadah-ibadah yang lain yaitu hanya boleh dikerjakan setelah tidur pada malam hari. Adapun jumlah raka’atnya boleh 2, 4, 6, atau 8 raka’at dan diakhir dengan shalat witir 1 atau 3 raka’at. Shalat Tahajjud memiliki fadhilah yang besar dan faidah yang luar biasa. selain mendapatkan tempat (maqam) terpuji di sisi Allah SWT, shalat Tahajjud yang dikerjakan dengan penuh kesungguhan, khusyu', tepat, ikhlas dan kontinyu diyakini dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif, respons emosi positif (positive thinking), dapat menghindarkan reaksi stres, menenangkan pikiran, menentramkan jiwa, dan dapat mengefektifkan kemampuan individu dalam menanggulangi permasalahan hidupnya. Oleh karena itu shalat Tahajjud merupakan sarana meditasi yang paling efektif bagi umat Islam.


REFERENSI

  1. Depag RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Diponegoro, 2009.
  2. Muhammad bin Su’ud Al-Urafi. Panduan Shalat Tahajjud: Ibadah yang Tidak Pernah Ditinggalkan oleh Nabi SAW. Bogor: Media Tarbiyah, 2008.
  3. Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir. Durratun Nashihin. Bandung: Syirkatul Ma’arif lit Tabghi wan Nashri, tt.
  4. Wahbah Az-Zahily. At-Tafsir Al-Munir. Damsyik: Darul Firk, 2003.
  5. Fakhruddin Muhammad bin ‘Umar Ar-Razy. At-Tafsir Al-Kabir. Bairut: Darul Kutub Al-Ilmiyah, 2004.
  6. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
  7. www.keutamaanshalattahajud.com
  8. www.shalattahajuddanmeditasi.com

No comments:

Post a Comment