URGENSI HIDUP BERSIH DALAM PANDANGAN ISLAM
(Buletin FORTUNES, Edisi Perdana, 17 Desember 2009 M / 30 Dzulhijjah 1430 H)
Zulkifli, S.Pd.I
Alhamdulillah,
agama Islam merupakan agama yang diridoi oleh Allah SWT. Agama Islam dijadikan
sebagai rahmat bagi semesta alam. Setiap perbuatan yang diperintahkan ataupun
dianjurkan di dalam Islam, bila dikerjakan pasti mengandung dampak yang positif
bagi kehidupan umat manusia. Segala perintah itu ditujukan untuk kebaikan dan
kepentingan manusia itu sendiri. Ada
yang dirasakan secara langsung di dunia ini, ada juga yang akan dinikmati
hasilnya kelak di Hari Akhir. Sebaliknya segala perbuatan yang dilarang, jika
dilakukan pasti berdampak negatif bagi si pelaku khususnya dan berefek negatif
juga bagi kehidupan manusia pada umumnya.
Salah satu hal
yang diperintahkan oleh Islam adalah hidup bersih. Hidup bersih merupakan
perbuatan yang mulia dan sangat ditekankan di dalam Islam. Coba kita cermati
dengan baik, hampir semua kitab fiqih yang pernah kita pelajari selalu dimulai
dengan bab ATH-THAHARAH atau BERSUCI. Ini menunjukkan betapa
pentingnya bersuci atau hidup bersih menurut pandangan Islam. Oleh karena itu,
dalam tulisan ini akan dibahas URGENSI HIDUP BERSIH DALAM PANDANGAN ISLAM.
Kata “SUCI”
memiliki makna yang lebih luas dari pada kata “BERSIH”. Semua yang tergolong
bersih belum tentu dapat dikatakan suci, tapi semua yang dikatakan suci pasti
tergolong bersih.
Dari penjelasan
di atas, dapat dikatakan bahwa untuk mencapai KESUCIAN kita harus
menjalani HIDUP BERSIH. Baik bersih secara lahir ataupun bathin. Kesucian
di sini bukan berarti hidup tanpa dosa ataupun kesalahan. Namun, yang penulis
maksudkan adalah bila terdapat perintah bersuci, maka secara otomatis kita
harus melakukan kebersihan terlebih dahulu, setelah itu baru kita melakukan
perbuatan bersuci. Sebagai contoh, kita hanya diperintahkan bersuci (dengan
berwudhu’) sebelum melaksanakan shalat. Namun dalam pelaksanaannya, kita harus
membersihkan diri terlebih dahulu dari segala kotoran yang menempel di tubuh
kita.
Terdapat berbagai
masalah yang muncul di lingkungan kita, seperti: pembuangan sampah di jalanan,
di selokan-selokan, dan di sungai-sungai, puya’-puya’ yang berserakan. Sehingga
masalah seperti ini sering menimbulkan banjir. Oleh sebab itu, marilah kita
menjaga kebersihan lingkungan kita khususnya yang ada di Sekarbela ini.
Di dalam Islam
kebersihan sangat dianjurkan, bahkan kebersihan itu dijadikan salah satu syarat
kesempurnaan iman seseorang, sehingga di dalam beberapa Ayat Al-Qur’an dan
hadits Nabi dijelaskan tentang hal ini. Di antaranya adalah Firman Allah:
إن الله يحب التوابين ويحب المتطهرين
“Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri.” (QS.
Al-Baqarah: 222)
Nabi bersabda:
الطهور شطر الإيمان
“Kesucian itu sebagian dari
iman.”
Oleh karena itu, marilah even tahun baru ini kita jadikan
untuk memperbaiki diri, menjaga
kebersihan lingkungan dan berperilaku hidup bersih.
RENUNGAN
Setiap manusia
harus menghabiskan sebagian waktu hariannya untuk tidur. Tidak peduli seberapa
banyaknya pekerjaan yang ia miliki atau hindari, ia tetap akan jatuh tertidur
dan berada di tempat tidur selama + 8 jam per hari. Karenanya, manusia
sadar hanya 16 jam sehari; ia menghabiskan sisa waktunya rata-rata 8 jam per
hari dalam ketidaksadaran total. Jika dinilai dari sisi ini, kita menjumpai
gambaran yang mengejutkan: 1/3 dari rata-rata umur kita dihabiskan untuk tidur.
Seandainya Allah memberikan Anda jatah hidup selama 60 tahun. Ini berarti 20
tahun dari umur Anda dihabiskan untuk sekedar tidur. Tidakkah Anda merenungkan
fakta ini, tidak pernahkah Anda menyadari bahwa ia meninggalkan segala yang
Anda anggap penting di dunia ini. Ujian yang penting, banyaknya uang yang
hilang dalam berbisnis atau permasalahan pribadi, singkatnya segala yang tampak
penting sehari-hari menghilang begitu seseorang tertidur. Singkatnya, hal ini
berarti kehilangan hubungan sepenuhnya dengan dunia.
Dalam perenungan
selanjutnya, Anda akan terkejut dengan panjangnya waktu yang Anda habiskan
untuk makan, minum, nonton TV, merawat tubuh, atau bekerja untuk mendapat
standar hidup yang lebih baik.
Tidak diragukan
lagi, perhitungan waktu yang Anda habiskan untuk tugas rutin yang penting untuk
hidup patut dipikirkan. Seperti dinyatakan sebelumnya, selama 20 tahun dari 60
tahun waktu hidup dihabiskan untuk tidur. 10 tahun awal dari 40 tahun sisanya,
Anda habiskan dalam masa kanak-kanak, masa yang juga dilewati dalam keadaan
yang hampir tidak sadar. Dengan kata lain, seorang berusia 60 tahun sudah
menghabiskan separuh hidupnya atau selama 30 tahun tanpa kesadaran. Belum lagi
waktu yang dibutuhkan untuk makan dan minum, nonton TV, merawat tubuh dan
lain-lain. Misalnya untuk “tugas rutin” makan dan minum, Anda menghabiskan 2
jam perhari, itu berarti 1/12 hidup ini Anda habiskan untuk sekedar memenuhi
tugas rutin makan dan minum saja. Bila dikalkulasikan, maka 1/12 dari 60 tahun
atau sama dengan 5 tahun hidup Anda, Anda habiskan untuk sekedar makan dan
minum saja. Ini berarti umur Anda yang tersisa tinggal 25 tahun.
Kemudian untuk
kegiatan mandi dan gosok gigi, misalnya Anda memerlukan waktu selama 2 jam per
hari berarti 1/12 dari hidup ini lagi-lagi Anda habiskan untuk sekedar tugas
“wajib” yang rutin. Berarti jatah hidup Anda tinggal 20 tahun. Belum lagi untuk
nonton TV, bila setiap harinya Anda menghabiskan 2 jam untuk nonton TV, maka
umur Anda yang tersisa hanya 15 tahun. Mengenai sisa umur Anda yang tinggal 15
tahun itu, tersedia banyak aktifitas yang lain seperti untuk menyiapkan
makanan, jalan-jalan, nongkrong, shopping atau terjebak kemacetan.
Seandainya aktifitas-aktifitas yang tak direncanakan ini kita rata-ratakan
dapat menghabiskan waktu 2 jam per hari, maka Anda akan terkejut, umur Anda
yang tersisa yang dapat Anda gunakan untuk kebaikan hanya 10 tahun dari
perjalanan panjang hidup Anda selama 60 tahun.
Bagaimana jika
Anda tidur lebih banyak, suka bermalas-malasan, nonton TV lebih dari 2 jam,
sering nongkrong, hoby shopping, senang jalan-jalan, banyak ngobrol,
sering sms-an atau telpon-telponan. Kemudian Anda diberikan jatah hidup hanya
40 tahun, 30 tahun, 20 tahun atau mungkin lebih singkat dari itu. Maka berapa
tahunkan umur yang dapat Anda gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat? 5
tahunkah? 4 tahunkah? 3 tahunkah? 2 tahunkah? Atau mungkin hanya 1 tahun? Maka
berhentilah sejenak dan RENUNGKAN…!!!
Selanjutnya
silahkan Anda renungkan kembali seandainya Anda diberikan jatah hidup jauh
lebih singkat dari itu, atau umur Anda tinggal satu tahun, satu bulan, satu
minggu, satu hari, atau satu jam lagi, maka apa yang dapat Anda perbuat? Bahkan
mungkin juga Anda meninggal sebelum Anda Beranjak dari tempat duduk Anda… RENUNGKANLAH…!!!
No comments:
Post a Comment